“I can imagine if there's nothing in my pocket, But I can not imagine if there's no knowledge in my mind and religion in my heart. They are my other suns in my life”.
-9 summers 10 Autumns-
Akhirnya, hari ini saya bisa ikut dalam acara story telling penulis novel best seller 9 Summers 10 Autumns, Iwan Setyawan. Sebelumnya saya hanya mengetahui beliau lewat novelnya, berita di layar kaca atau pun media massa. Namun hari ini bukan hanya bisa melihatnya secara langsung bahkan saya sempat berbincang-bincang dengannya. Wawww .
9 Summers 10 Autumns, sebuah novel inspiratif yang diambil dari kisah nyata perjalanan hidup Iwan Setyawan. Bukan saja berisi bagaimana menggapai impian, tapi bagaimana kita menembus batas ketakutan yang berada di dalam diri. Iwan Setyawan yang hanya seorang anak supir angkot bisa menjadi Direktur sebuah Perusahaan ternama di New York. Apakah kunci kesuksesannya?
“Berlayar, teruslah berlayar. Perahu dibuat bukan saja untuk berdemaga tetapi untuk berlayar dan melawan gelombang” ujarnya.
Masa kecil Iwan memang penuh dengan ketakutan. Tetapi ia selalu berusaha melawannya.
“Life is too short to be afraid” ia meyakinkan dirinya.
Ya, hidup ini terlalu pendek jika kita selalu takut melakukan ini itu. Break the wall. Jangan biarkan tembok-tembok itu membuat kita tak bisa bergerak. Mungkin kita jatuh cinta, sakit hati, dan akan terjatuh. Enjoy dengan penderitaanmu. Penderitaan akan selalu ada untuk dimengerti, untuk memperkuat. Jika kita berjuang mati-matian, kebahagiaan itu akan terasa lebih manis.
Siapa yang menyangka kalau impian Iwan sewaktu kecil hanyalah ingin memiliki kamar sendiri. Tetapi apa yang ia dapatkan kini? Bukan hanya kamar, sesuatu yang lebih dari itu.
“Mimpi sekecil apapun bila kita terus mengejarnya akan melahirkan mimpi-mimpi yang lebih besar. Akan ada bonus dibalik mimpi itu”.
Iwan Setyawan mungkin bukan sorang motivator. Namun, dari buku yang ditulisnya dan story telling yang sering ia lakukan, ia telah menjadi bagian dari para motivator. Memberi inspirasi pada banyak orang, terutama bagi anak muda penerus bangsa agar dapat menembus batas ketakutan dalam menggapai impian.
