Saya suka menulis, meskipun saya bukan penulis. Namun, setelah saya membaca berbagai blog, artikel, novel, dan tulisan–tulisan lainnya ternyata saya sangat tidak mahir menulis. Sungguh untaian katanya cukup berantakan dan kurang menarik, haha... Okay, it’s no problem. Dari salah satu artikel yang saya baca menulis itu bukan suatu kewajiban untuk menuangkan kata-kata indah, menulis bisa merupakan ekspresi diri. Jadi, tak ada batasan suatu tulisan baik atau buruk. Hal tersebut tergantung pada selera penulis dan pembacanya.
Dan kata siapa menulis itu harus tentang hal-hal yang menarik di masyarakat atau hal-hal yang sedang booming? Dari berbagai novel yang saya baca pun menulis itu bukan berarti menuangkan hal-hal hebat dan spektakuler, tetapi menungkan sesuatu yang sederhana namun menarik. Menulis diary, atau bisa disebut juga buku harian, merupakan salah satu contoh sederhana. Mungkin menurut beberapa orang, menulis buku harian terlalu kakanakkan dan bukanlah hal yang menarik lagi, tapi siapa sangka seorang Anne Frank bisa terkenal dari sebuah buku hariannya?
Meskipun tidak cukup banyak tulisan yang saya buat, tetapi saya sangat mendapatkan dampak positif dari menulis. Menulis membuat saya banyak tahu. Ketika saya ingin menulis tentang film korea, maka saya menonton berbagai film korea, mencari informasi tentang korea, dan berbagai hal lainnya. Secara tidak langsung, pengetahuan saya tentang korea pun banyak. Dan ketika saya ingin membandingkan film korea dengan film thailand, saya pun melakukan hal yang sama. Menulis membuat saya lebih banyak membaca, mendengar, menonton, mencari informasi, bertanya, dan memberikan saya banyak pengetahuan.
Selain itu, menulis juga bisa menyehatkan. Menurut saya, menulis merupakan curahan hati, jiwa dan pikiran. Bahkan dari artikel yang saya baca, sangat dianjurkan kita menulis sebelum tidur. Hal ini bisa sedikit mengurangi beban hidup kita, ibarat kita mendownload sebagian pikiran kita, sehingga kita bisa tidur nyenyak.
Jadi, marilah menulis :)